Pengertian dan macam assessment dalam pembelajaran

 

Terdapat beberapa jenis assessment dalam pembelajaran, diantaranya:

1. Assessment formatif: digunakan untuk mengevaluasi proses belajar siswa selama proses pembelajaran berlangsung.
2. Assessment sumatif: digunakan untuk mengevaluasi hasil belajar siswa setelah proses pembelajaran selesai.
3. Self-assessment: digunakan untuk mengevaluasi diri sendiri oleh siswa.
4. Peer-assessment: digunakan untuk mengevaluasi teman sebaya oleh siswa.
5. Diagnostic assessment: digunakan untuk mengetahui tingkat penguasaan siswa terhadap materi sebelum proses pembelajaran dimulai.
6. Formative assessment: digunakan untuk mengetahui tingkat penguasaan siswa terhadap materi selama proses pembelajaran berlangsung.
7. Summative assessment: digunakan untuk mengetahui tingkat penguasaan siswa terhadap materi setelah proses pembelajaran selesai.

Assessment autentik adalah proses evaluasi yang menggunakan situasi dan tugas yang sesuai dengan konteks kehidupan nyata. Ini memungkinkan siswa untuk menunjukkan keterampilan dan pengetahuan mereka dalam situasi yang relevan dan bermakna. Contoh assessment autentik adalah:

1. Proyek investigasi: Siswa diberikan tugas untuk menyelidiki topik yang relevan dengan dunia nyata dan menyajikan hasil penelitian mereka dalam bentuk presentasi atau laporan.
2. Simulasi bisnis: Siswa diberikan tugas untuk mengelola sebuah perusahaan fiktif dan mengambil keputusan bisnis yang sesuai dengan situasi yang mereka hadapi.
3. Pembentukan komunitas: Siswa diberikan tugas untuk bekerja sama dalam kelompok untuk menyelesaikan tugas yang berkaitan dengan permasalahan komunitas yang nyata.
4. Pembuatan produk: Siswa diberikan tugas untuk membuat produk yang sesuai dengan konteks kehidupan nyata, seperti membuat website, aplikasi, atau film.
5. Presentasi: Siswa diberikan tugas untuk mempresentasikan topik yang relevan dengan dunia nyata dengan menggunakan teknologi yang sesuai.

Share this post